8. Contoh Lain Pembelajaran Proyek
Pembelajaran ini menerapkan pembelajaran integrated learning model. anak-anak harus mempunyai satu proyek (satu topik bahasan yang penulisannya pada sebuah produk, misalnya power point, poster, news letter, dan lain-lain, dan produk itu nantinya akan dipresentasikan). Adapun langkah-langkah Pembelajaran sebagai berikut:
a) Memaparkan judul/topik proyek yang akan dibahas.
Judul ini adalah suatu tema yang menarik dan kontekstual, yang didalamnya akan didalami dengan multidisipliner dalam satu kurikulum pertingkat jenjang kelas. misal:
Judul Proyek – Menjelajah Keanekaragaman Negara Indonesia. Tentukan permasalahannya dengan pertanyaan dasar untuk seluruh design dari proyek ini. Misal -Keanekaragaman Indonesia akankah semakin mempersatukan atau memecah belah?
b) Tinjau proyek dari berbagai kompetensi dasar yang hendak dicapai.
Pelajaran apa saja yang bisa diintegrasikan. Ambil KD dan Indikatornya. Misal :
Ø Pelajaran Agama menyoroti agama-agama di Indonesia: rumah ibadat, hari-hari besar, peraturan-peraturannya dll., usaha untuk membina kerukunan hidup umat beriman.
Ø Pelajaran IPS menyoroti keberagaman suku dan budaya Indonesia
Ø Pelajaran PKn memaparkan pentingnya keutuhan bangsa Indonesia
Ø Pelajaran IPA tentang penampakan alam dan peristiwa alam yang ada di Indonesia, perilaku manusia yang mempengaruhi peristiwa alam. Usaha manusia untuk menjaga kelestarian alam.
Ø Pelajaran Matematika mencari prosentasi jumlah penduduk, jumlah pemeluk agama, data luas wilayah.
Ø Pelajaran Indonesia dipakai untuk membuat laporan setelah melakukan pengamatan
c) Bagi siswa ke dalam kelompok kecil (maksimal per kelompok 5 orang
d) Melakukan perjalanan sekolah ke TMII yang merupakan tempat keanekaragaman Indonesia dalam bentuk mini dan melakukan proses pengamatan
e) Semua data hasil pengamatan dikumpulkan dan dilaporkan pada guru sebelum dipresentasikan.
f) Kelompok akan menyusun laporannya di power point atau poster atau gambar. Dalam hal ini siswa dalam kelompok akan menerapkan metode inquery, mereka akan saling berdiskusi menjawab pertanyaan dasar. Di akhir presentasi dalam produk dicantumkan sebuah kesimpulan jawaban pertanyaan dasar setelah dilihat dari berbagai multidisiplin.
Guru bidang studi yang diintegrasikan berfungsi sebagai fasilitator, membantu kelompok bila kelompok menemui kesulitan.
g) Buat deadline waktu pengerjaannya. Kapan dimulai, kapan presentasi.
h) Presentasi produk atau pemeran.
9. Manfaat Model Pembelajaran Proyek
a) Anak didik lebih mudah dalam menguasai materi yang diberikan
Dengan model proyek ini, anak didik dilibatkan langsung dalam proses perolehana pengetahuan. Anak tidak hanya mendengar dari guru, akan tetapi ia juga memperoleh pengalaman yang tentunya akan selalu teringat dipikirannya proses-proses belajar yang telah dilakukannya sendiri. Pengalaman yang telah didapatnya membuat anak akan lebih mudah memahami serta menguasai materi yang disajaikan oleh gurunya.
b) Anak menjadi kreatif dan berpikir kritis
Dengan melakukan proses pembelajaran secara langsung akan melatih daya berpikir anak menjadi lebih kritis. Rasa keingitahuan anak akan terus membesar sampai ia menemukan jawaban dari segala macam pertanyaan dengan cara mengeksplor bahan belajarnya. Anak akan terus termotivasi untuk selalu menemukan hal-hal yang baru yang dapat ia jadikan sumber pengetahuannya.
IV. PENUTUP
Pendidikan dengan berbagai model dan corak metode aliranya harus berupaya membangun pendidikan yang relevan dan bermutu sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, menyelenggarakan pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, pendidikan yang demokratis dan profesional, berusaha mengurangi peran pemerintah dalam implementasi pendidikan dan merampingkan birokrasi pendidikan sehingga lebih fleksibel dalam pelaksanaan pendidikan.Konsep pendidikan senantiasa terus berkembang dan menghendaki pembaruan yang disesuaikan dengan irama perkembangan dan kemajuan peradapan serta persoalan-persoalan yang dihadapai umat manusia.
Yang terpenting dari semua itu adalah bahwa pendidikan harus dilaksanakan secara sadar, mempunyai tujuan yang jelas, dan menjamin terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik. Sedangkan pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Sistem pendidikan yang dikembangkan di suatu negara hendaknya dapat menjadi wadah yang mantap dan stabil yang member kesempatan dan peluang yang sebesar-besarnya bagi penyelenggaraan pembelajaran yang dapat mengembangkan isi (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang seluas-luasnya kepada warga negaranya yang punya hak untuk memperoleh pendidikan yang setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuannya.
Dasar filosofis dan pedagogis dari pengajaran proyek diletakkan oleh John Dewy, namun pelaksanaannya dilakukan oleh pengikutnya,utamanya W. H. Kilpatrick. Dewey menegaskan bahwa sekolah haruslah sebagai mikrokosmos dari masyarakat (become a microcosm of society); oleh karena itu, pendidikan adalah suatu proses kehidupan itu sendiri dan bukanya penyiapan untuk kehidupan di masa depan (education is process of living and not a preparation for future living). Ulich 1950;318). Proyek itulah yang menyebabkan mata pelajaran-pelajaran itu tidak terpisah-pisah antara yang satu dengan yang lain. Pengajaran berkisar di sekitar pusat-pusat minat sewajarnya
Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nama pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin penting, utamanya masyarakat maju.
“Proyek” pada dasarnya adalah tugas yang harus dipecahkan melalui suatu rencana dan penyelenggaraan kegiatan secara baik. Hasil kegiatan itu akhirnya dinilai. Permasalahan yang dibahas haruslah yang ada kaitannya dengan kehidupan anak secara nyata, yaitu yang ada di lingkungan atau masyarakat di mana anak hidup. Mulai dari penentuan masalah sampai pada penilaian anak harus di ikuti sertakan secara aktif, baik secara perorangan maupun berkelompok.