Pernikahan Dini Tak Menghentikan Mereka untuk Bersekolah

Dalam proses berbenah ini, saya coba paparkan beberapa hal yang telah dilakukan PKBM BESTARI dalam ikut serta berbakti di dunia pendidikan ini dalam lingkup yang khusus adalah perihal keberadaan peserta didik perempuan di PKBM BESTARI. Terpenting dari yang penting dalam gagasan pendidikan yang memanusiakan  dalam frame  gagasan memberdayakan peserta didik perempuan  ini titik pointnya adalah peserta didik itu sendiri. Dalam pikiran saya bahwa suatu lembaga pendidikan dinilai memberikan layanan pendidikan yang memanusiakan yang berbasis kesetaraan gender  jika lembaga tersebut memenuhi hak-hak kemanusian peserta didiknya dan anggota masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan. PKBM BESTARI berpedoman bahwa menerima anggota masyarakat dari kalangan apapun dan dari manapun tidak tembang pilih adalah bagian dari memenuhi hak-hak kemanusiannya. Oleh karena itu, sejak membuka pelayanan pendidikan kesetaraan pada tahun 2011, yang mengikuti pembelajaran Paket A, Paket B dan Paket C peserta didiknya bervariasi dari tingkatan status sosial ekonominya, background keluarga ( keluarga sakinah mawaddah dan keluarga broken home), peserta didik dengan semangat yang bervariasi (belajar rendah, semangat belajar sedang , semangat tinggi), peserta didik dengan permasalahan sosial ( terlibat penggunaan Napza, married by accident, mantan preman). Sebagai ketua pengelola PKBM BESTARI, saya berpikir jika mereka tidak diterima di sekolah formal apakah kita tega mereka tidak terdidik sepanjang hidupnya?

 

Dengan pertimbangan kemanusiaan inilah tak jarang pengurus PKBM dan tutor tidak saja aktif mengajar di kelas, tapi kami bersatu kompak mengajak mereka belajar lebih serius di PKBM BESTARI. Sebagian mengajak mereka yang putus sekolah dengan cara bertamu dari rumah ke rumah. Upaya memanusiakan manusia dalam dunia pendidikan, kami lakukan pula dengan bekerjasama dengan kepala sekolah, guru BP dan guru mata pelajaran untuk mengidentifikasi peserta didiknya yang drop out dengan berbagai alasan, bekerjasama pula dengan kepada desa dan tokoh masyarakat serta anggota masyarakat yang perduli dengan pendidikan agar semua yang tidak terlayani di sekolah formal bisa sekolah secara bermartabat di PKBM BESTARI.

Warga yang kami identifikasi agar mau bersekolah, ada yang menerima dengan baik namun ada pula yang melakukan penolakan . Ada yang didukung penuh oleh keluarganya ada pula yang tidak begitu diperdulikan oleh keluarganya secara intensif. Ada pula yang menyadari bahwa pendidikan sebagai modal dalam meraih sukses yang perlu dilalui melalui proses yang diatur dalam standar proses pendidikan kesetaraan, ada pula yang sekedar ingin dapat ijazah.

 

Saya kira sama juga dengan sekolah formal, adakalanya ada peserta didik perlu kunjungan rumah karena sering tidak masuk sekolah, ada pula yang perlu terus diberi motivasi dan di arahkan . Semua kami lakukan dengan niatan agar mereka lebih terdidik dan berahlaq baik, wajar jika kami tidak putus asa di tengah keletihan orang tua dan keluarganya .

 

Sudah saya jelaskan sekilas bahwa identifikasi ini dilakukan oleh pengurus PKBM, dan bekerjasama dengan lembaga, instansi dan tokoh masyarakat. Sehingga tugas kami merasa diringankan oleh mereka. Lembaga pendidikan yang kami ajak kerjsama adalah lembaga pendidik yang berada di sekitar PKBM BESTARI. Peserta didik yang sudah tidak punya semangat belajar dan terancam drop out atas kemauannya sendiri akan diarahakan kepala sekolahnya ke PKBM BESTARI. Para alumni yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah formal diarahkan pula ke PKBM BESTARI untuk mengikuti jenjang Paket C.

Adapun kerjasama dengan guru BP dan guru mata pelajaran biasanya anak yang sudah memiliki permasalahan di sekolah secara spesifik. Misalnya atas kriteria-krieteria yang ditetapkan oleh sekolah, ia tidak layak naik kelas namun sebenarnya memungkinkan ia naik kelas di sekolah lain, namun komitmen untuk sekolah lebih giat dan ajeg dilakukan seminggu penuh tidak dapat ditepati oleh peserta didik ini. Ada pula guru yang kami ajak kerjasama mengarahkan sekolah di PKBM BESTARI karena peserta didiknya malu kembali ke sekolah tersebab lamanya menderita sakit sehingga absen ke sekolah berlarut- larut.Ada pula yang diselamatkan jenjang belajarnya oleh gurunya karena ia putus sekolah atau dikeluarkan oleh sekolah karena dampak dari pergaulan bebas ( married by accident). .Kerjasama dengan guru BP dan guru mata pelajaran ini sifatnya kerjasama antar personal tidak terkait dengan lembaganya.