Pelatihan menulis buku cerita anak

Dayu Rifanto  – Sorong, 8 Desember 2018

Senang rasanya melihat acara ini terlaksana, siang tadi bersama kawan – kawan dari berbagai komunitas yang peduli literasi, kami menyelenggarakan pelatihan menulis buku cerita anak yang dikuti kurang lebih 20 peserta dari berbagai profesi, termasuk ada yang dari Bintuni. Acara ini mengambil tempat sebuah ruangan perpustakaan SMA Negeri 2 Sorong, yang dengan kepala sekolahnya yang sungguh terbuka dan merangkul kami, Ibu Elsina Regina Sro’er. Karena hari ini ada ujian sekolah, maka baru pada penghujung kegiatan hadir Ibu dan memberikan sepatah dua patah kata untuk peserta pelatihan yang hadir. “Senang rasanya kakak, teman – teman semua mau menggunakan perpustakaan kami yang masih seadanya ini untuk memulai, tapi selayaknya mereka yang memulai, kami ingin dikenang sebagai salah satu yang ikut mendukung dimulainya kegiatan semacam ini di Sorong, dari ruang perpus yang seadanya ini”. Wah, ini adalah pandangan yang sangat visioner, menurut kitong. Ada yang bisa melihat visi dan melakukan, ada yang harus lihat buktinya dulu baru mau bertindak, dan ada orang yang sudah melihat bukti berkali – kali baru mau ikutan, alangkah terlambatnya. Tetapi sikap rendah hati, mau belajar dan terbuka membuat Ibu kepala sekolah ini menjadi luar biasa, ia visioner.

Kelas yang dipandu oleh Pretty Ch Sumampouw ini menghadirkan narasumber pertama yaitu kak Nurul Ichlasiah, ia, bulan lalu baru saja mengikuti pelatihan penulisan yang dilakukan oleh LetsreadIndonesia bekerjasama dengan penerbit Litara. Sebuah kesempatan mendapatkan pelatihan menulis dengan kualitas yang sangat bagus, tidak salah kami mengajak Kak Nurul berbagi, dan ia menyambutnya dengan bersemangat. Setelah kak Nurul, ada Maria Baru asal Tambrauw yang sudah menulis 3 naskah buku anak dengan nuansa Papua, ada cerita tentang pinang, penyu belimbing dan koba – koba dari tambrauw yang ia ceritakan dalam naskahnya.

Setelah itu, ada Kak Wulandari Danar yang membagikan pengalamannya menuliskan buku anak, walau belum diterbitkan, tetapi cerita – cerita ini telah digunakan untuk kelompok belajar Bunga Papua, misalnya ada cerita tentang bermain bola. I-tu Bo-la, itu apa ?. Selain itu, ada workshop menulis yang dilakukan Kak Danar bersama anak – anak SD Klayili di Sorong. Pendampingan ini menghasilkan naskah – naskah yang menarik, ada anak yang bercerita tentang Meraba Udang di Kali, menceritakan pengalaman sang anak mencari udang di kali, dengan cara meraba di air kali. Ada juga kisah Berburu Babi, anak – anak berburu babi, tetapi lari ketakutan saat babi mengejar mereka dan membuat mereka hosa. Ah menariknya. Kak Danar memberi pesan bahwa jika menulis sebaiknya tidak menggurui dan buatlah menyenangkan.