Bagaimana bisa berpikir bahwa “Buku mengganggu ketertiban umum”?

Bagaimana bisa berpikir bahwa “Buku mengganggu ketertiban umum”?
Pagi ini gelar lapak baca bersama anak-anak MAN Srono, seharusnya di dampingi Oleh Kak Fiya Qutrunnada sebagai Project Manager Literasik ( Gelar Lapak Baca Di Area Publik ) Rumah Literasi Indonesia. Namun kak Fiya berhalangan hadir dikarenakan ada kegiatan rumah baca yang ia kelola mandiri di Perumahan Sutri Banyuwangi yang jadwalnya bersamaan dengan LiterAsik.
Oleh Sebab itu saya, Project Manager #Gerakan1000RumahBaca, mengambil alih tugas nya mendampingi adik-adik membuka lapak baca di Taman Blambangan.
Saya sampai di Taman Blambangan pukul 06.30. Relawan yang lain belum datang. Sambil menunggu rombongan relawan dari Srono, saya masih berada diluar area Taman Blambangan untuk memastikan dimana lokasi lapak baca akan digelar.
Tak sampai 5 menit, anak-anak MAN Srono datang menghampiri kami untuk membantu membawa buku-buku, alat musik, dan tikar ke lokasi gelar lapak.
Mulai lah kami menata. Menata tikar dan buku-buku di lokasi yang biasa kami pakai untuk kampanye baca.
Tak sampai 5 menit menata buku, datanglah rombongan power rangers (baca : SatpolPPitubaik) menuju ke lapak baca kami dan berkata ” dilarang gelar lapak disini, silakan pindah ke gedung wanita bersama PKL lain 😭😭😭
Kami menjelaskan bahwa kami menggelar lapak bukan untuk jualan tapi untuk kampanye baca. Kami gelar lapak baca di ranah publik (Taman Blambangan) sudah 4 tahun. Kami hanya 2/3 jam menggunakan fasilitas Taman Blamabangan. Itupun tak setiap hari. Hanya hari minggu saja gelar lapak baca.
Kami semua yang hadir ini relawan. Relawan yang berinisitif mengakampanyekan literasi ke ranah-ranah publik yang lebih luas lagi. Ini kegiatan sosial-edukasi. Murni kegiatan kerelawanan.
Ketua Power Rangers (Ketua Satpol PP yang bertugas pagi ini) berkata, ” Apapun aktivitasnya, tidak boleh gelar lapak disini, karena mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum”.
Mengganggu ketertiban umum?
Padahal, bapak-bapak tahu yang kami gelar ini bukan pisang goreng, onde-onde, baju, tas, sepatu atau kosmetik. Bapak melihat sendiri yang kami gelar adalah buku.
Sejak kapan buku-buku mengganggu ketertiban umum? Sejak kapan buku (sumber ilmu) menjadi sumber ketidaknyamanan?
Kami tahu bapak menjalankan tugas. Kami tahu bapak berpedoman pada peraturan daerah. Tapi kami juga tahu bapak adalah manusia. Punya Nurani. Seharusnya berpikir bahwa anak-anak ini tidak akan mungkin “mengacaukan” area publik (Taman Blambangan). Kami juga mencintai kota ini.
Penjelasan kami tak dianggap.
Debat pun terjadi.
Namun bukan kami yang berdebat. Masyarakat yang berada di kerumunan kami lah yang datang membela.
Kami sudah akan beranjak dari Taman Blambangan. Memasukkan buku-buku kami ke dalam tas. Namun beberapa warga yang berada di sekitar lapak baca kami berbisik, jangan dulu Mbk, itu masih dimediasi. Dibantu menjelaskan.
Terharu sekali pagi ini.
Masyarakat yang “membela” kami datang begitu saja, padahal tak kenal sebelumnya. Mereka tahu bahwa kegiatan ini membantu Pemerintah Daerah dalam mencerdaskan masyarakat.
4 tahun lebih kampanye literasi diruang publik, 3/4 kali diusir Satpol PP, tapi baru kali ini yang alot, dan tak paham-paham.
Memang kami tak punya kenalan penguasa. Kami tak punya bekingan pemerintah daerah. Barangkali suara kami terlampau kecil, jadi tak berpengaruh.
Namun kami percaya, kami punya Tuhan di nadi kami dan sosial media di tangan kami.
Gerakan Literasi datang dari masyarakat. Untuk Masyarakat. Kembali ke Masyarakat.
PAUSE.
Seharusnya diskusi literasi bukan lagi pada level pengusiran dan ijin tempat kampanye literasi. Seharusnya Pemerintah sudah pada tahap diskusi gerakan literasi 5-10 tahun kedepan. Apa yang sudah dirancang dan dilakukan untuk pengembangan Literasi Masyarakat Ke depan. Kami yakin Pemerintah Daerah tahu tentang gerakan literasi di Banyuwangi.
Tapi..(speechless)

No Words To Say.
Untuk adik-adik kami selamat datang di dunia kerelawanan. Jalan lurus. Meski di jalan lurus, kalian akan bertemu banyak tantangan. Jika mampu menghadapi kalian akan temukan pelajaran berharga disetiap hambatannya. Terima kasih sudah belajar bareng pagi ini.
Tetap semangat dan berbahagialah telah bertemu dengan power rangers pagi ini😊
Salam Literasi!
PantangTanyaSebelumBaca
cc: Rumah Literasi Indonesia Rumah Literasi Banyuwangi
#kampanyeliterasi
#kampanyebaca
#gerakan1000rumahbaca
#relawanliterasi
#melekbacauntuksemua